"Miskin dan kaya adalah nasib " ini adalah mitos yang berlaku di dalam
masyarakat, khususnya di negara berkembang. Tak terkecuali di negara
kita, Indonesia.
Kita sering mendengar, bahkan mungkin termasuk di antara kita pernah
berucap; miskin sudah merupakan nasib kita. Bagaimanapun kita bekerja
keras, nasib tidak mungkin berubah, karena ini sudah suratan takdir.
Sebaliknya, kalau nasib kita sudah ditentukan dari "sononya" kaya, maka
usaha apa pun, bahkan kerja "seenaknya"pun bisa menjadikan kita sukses
dan kaya.
Entah sudah berapa abad umur mitos seperti ini, sadar atau tidak, sudah
diterima secara dogmatis di dalam masyarakat kita. Ditambah dengan
mitos-mitos modern yang destruktif, seperti; bila kita berpendidikan
rendah, hanya lulusan SMA/SMP/ SD, ( bahkan S1, namun merasa hanya
lulusan universitas lokal), maka spontan yang timbul di benak kita
adalah kita sulit maju, sulit sukses dan kaya.